Meneropong
pendidikan saat ini di Indonesia yang di barengi dengan berbagai macam polemik
membuat siswa kehilangan banyak waktu bermain, bersenang-senang bahkan
merenggut kebahagiaan mereka. Itu semua di rampas oleh pendidikan formal yang
di dalamnya terdapat berbagai macam tekanan yang mengharuskan siswa bisa
segalanya.
Siswa dipaksa untuk menjadi yang terbaik, mencapai nilai yang tinggi, dan memenuhi ekspektasi orang tua dan guru. Mereka tidak lagi memiliki waktu untuk bermain, bersenang-senang, mengeksplorasi minat dan bakat mereka karena disibukkan dengan pemenuhan ekspektasi dari pihak tersebut. Oleh karena itu mereka hanya memiliki waktu untuk belajar, menghafal materi pelajaran, dan mengerjakan tugas-tugas.
Pendidikan
formal telah menjadi sebuah sistem yang kaku dan ketat, Siswa hanya menjadi
robot yang di program untuk mengerjakan tugas-tugas yang telah ditentukan,
tanpa memiliki kesempatan untuk berpikir sendiri dan tak diajarkan untuk
memiliki kemampuan mengambil keputusan secara mandiri. Seakan-akan hanya
memberikan ruang sempit bagi siswa untuk berpikir kreatif, mengeksplorasi minat
bakat mereka yang bisa saja memunculkan ide-ide atau pemikiran-pemikiran baru,
hal ini dapat menyebabkan siswa sulit menemukan dan mengembangkan potensi
mereka. Jangankan mengoptimalkan potensi, menemukannya saja akan sulit bilamana
sistem pendidikan formal seperti itu adanya.
Salah
satu solusi yang dapat membantu memperbaiki situasi ini adalah menumbuhkan
budaya membaca buku secara mandiri. Dengan membaca, siswa dapat menemukan
wawasan baru, memperluas cara pandang, dan mendapatkan pengetahuan yang tidak
terbatas pada materi sekolah semata, sehingga dapat menjadi pelengkap yang
menyempurnakan sistem pendidikan formal.
Buku,
di sisi lain, merupakan sumber pendidikan yang ideal. Buku memberikan kebebasan
kepada siswa untuk memilih topik yang mereka sukai, membaca sesuai minat, dan
memahami konsep-konsep yang ingin mereka dalami. Melalui buku, siswa dapat
mengasah imajinasi, menumbuhkan kreativitas, serta melatih kemampuan berpikir
kritis.
Dengan
membaca buku, siswa memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan
mengembangkan potensi mereka secara optimal. Mereka dapat belajar untuk
berpikir secara mandiri, mengambil keputusan sendiri, serta membangun
kemandirian dan rasa tanggung jawab terhadap diri mereka.
Pendidikan
yang ideal tercermin dalam buku, karena buku mampu menghadirkan kebebasan,
fleksibilitas, dan kualitas pembelajaran yang lebih baik. Buku tidak hanya
membantu siswa mengasah potensi secara maksimal, tetapi juga mendorong mereka
menjadi individu yang kreatif, inovatif, dan memiliki daya saing tinggi di
tengah perkembangan zaman.
Posting Komentar