Melihat kondisi UMPalopo sekarang,
yang masih kurang akan kesadaran literasi. Perlu rasanya melakukan perubahan
terkait situasi ini. Langkah kecilpun telah dilakukan dengan membuat
program-program terkait literasi. Gerakan literasi di berbagai pojok dan tempat
nongkrong mahasiswa pun digagas. Menyediakan berbagai kriteria judul buku, dari
fiksi hingga non-fiksi. Serta diskusi tentang topik-topik yang menarik. Harapannya,
gerakan ini mampu menarik perhatian mahasiswa dan meningkatkan minat literasi
di kampus.
Namun, setelah beberapa bulan
berjalannya program-program tersebut, kelihatannya tidak memberikan dampak berarti.
Hanya 4 sampai 5 orang yang berdatangan setiap kali diskusi atau membaca buku
bersama. Ini cukup menjadi salah satu indikator yang menandakan kurangnya minat
literasi di UMPalopo. Meskipun hasilnya tidak maksimal, bukan berarti berhenti
untuk terus berbuat.
Upaya terus digalakkan untuk menghidupkan gerakan literasi, serta mencari cara untuk
meningkatkan minat mahasiswa. Perjalanan ini tidak mudah, tetapi dengan kerja
sama dan komitmen, kesadaran literasi di kampus UMPalopo dapat ditingkatkan.
Gerakan literasi ini bukan hanya tentang membaca buku, tetapi juga tentang
membangun kesadaran akan pengetahuan dan kepedulian.
Harapannya, gerakan ini dapat
menjadi contoh bagi mahasiswa lain dan menjadi bagian dari budaya kampus yang
lebih luas. Dengan demikian, lingkungan yang lebih kondusif bagi mahasiswa
untuk belajar dan berkembang dapat diciptakan. Sehingga gerakan literasi di
kampus UMPalopo diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi bagian dari
budaya kampus yang lebih luas.
Posting Komentar